Senin, 16 Januari 2012

WORLD PRAYER ASSEMBLY II - Bagian 1 Pengantar

WORLD PRAYER ASSEMBLY II
Senin-Jumat, 14-18 Mei 2012
Di Jakarta Indonesia



PENGANTAR 

World Prayer Assembly I di Seoul, Korea Selatan pada tanggal 5-11 Juni 1984.

"TUHAN tidak akan berdaya ketika umat-NYA berdoa dan IA tidak akan tahan untuk menjawab doa-doa tersebut." 
-John Wesley- 

Gerakan Doa yang pertama - The International Prayer Assembly, 
berlangsung di Seoul, Korea Selatan, pada tanggal 5-11 Juni 1984.
Bersama panitia lokal, turut menjadi penyelenggara bersama adalah :
Lausanne Commitee for World Evangelization, serta
Korean Evangelical Fellowship.

Dalam masa itu, seluruh benua akan berdoa setiap hari. Dari latar belakang yang berbeda-beda, umat TUHAN bersatu menjadi Pendoa Syafaat untuk seluruh bangsa serta suku bangsa di dunia.

Para pemimpin yang berpengalaman dalam hal Kegerakan Doa, memberikan pelatihan yang bertujuan untuk memobilisasi semua gereja TUHAN secara global supaya Bangkit menjadi Pejuang-pejuang Doa, denghan satu visi dan satu tujuan besar, yaitu :
"Meminta TUHAN mencurahkan Kebangunan Rohani atas bangsa-bangsa."

International Prayer Assembly (IPA) di Seoul, Korea Selatan pada tahun 1984 tersebut menghadirkan beberapa pembicara seperti :

Dick Eastman
David Brayant,
DR. J. Edwin Orr,
Evelyn Christenson,
Cotfried Osel Mensah,
DR. David Howard,
DR. Paul Cedar,
DR. William Bright,
Joy Damson dan
Rev. Aretin Gesswein

Kurang lebih 2000 (dua ribu) peserta yang datang dari 70 (tujuh puluh) negara di dunia, setyiap hari bersatu dan masuk dalam doa-doa strategis dan spesifik.

Penyelenggara pada waktu itu sangat yakin bahwa setiap peserta akan kembali ke negara mereka masing-masing membawa pengalaman pertemuan dengan TUHAN serta selanjutnya akan menjadi Penggerak Doa di negara mereka masing-masing.

Dan itulah yang terjadi pasca digelarnya International Prayer Assembly (IPA) di Seoul, Korea Selatan.

"Sejarah telah membuktikan bahwa : 

Penginjilan saja tidak cukup untuk membawa Kebangunan Rohani, tetapi Kebangunan Rohani selalu menghasilkan Penginjilan.

ROH KUDUS mengarahkan Doa-doa yang sesuai dengan kemauan TUHAN dan doa seperti inilah yang akan menghasilkan Kebangunan Rohani.
Kekristenan dari seluruh dunia, telah mengambil bagian dalam penyelenggaraan International Prayer Assembly (IPA) pada tahun 1984, di Korea Selatan.

Oleh sebab itu kita melihat hasil yang luar biasa. Namun demikian, melihat kondisi dunia saat ini, kita seharusnya memulai kembali bertanya mengapa Kekristenan seolah-olah tidak bisa lagi membawa dampak luar biasa, Mengapa Kekristenan seperti mengalami kelumpuhan."

Tegas Mrs. Vonette Bright, selaku ketua dari Laussane Commitee Intercession Advisory Group.


Official Website : www.worldprayerassembly.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar