Kamis, 19 Januari 2012

WORLD PRAYER ASSEMBLY II - Bagian 7 WALKING OUT HABAKKUK'S PROMISE

WORLD PRAYER ASSEMBLY II
Senin-Jumat, 14-18 Mei 2012
Di Jakarta


WALKING OUT HABAKKUK'S PROMISE

Belum lama ini saya dikejutkan dengan sebuah renungan yang disampaikan oleh seorang hamba TUHAN bernama A. T. Pierson. Ia adalah seorang penasehat dari penginjilan dunia pada era abad ke-19. Dalam renungannya Ia menulis seperti ini, "Di samping banyaknya lahan-lahan yang belum terjangkau Injil, ada sebuah wilayah yang saya namakan sebagai "Teritory yang tidak terjamah dan belum pernah dilawat oleh janji-janti TUHAN.". Pierson mengamati bahwa bangsa Israel hanya menduduki sepertiga dari keseluruhan Tanah Perjanjian yang dijanjikan TUHAN kepada mereka. Oleh sebab itu, tidak hanya heran jika Israel hanya menerima sepertiga dari janji Tuhan secara keseluruhan.

Pelajaran yang kita bisa tarik dari kebenaran ini adalah, masih begitu besar wilayah dan teritori yang harusnya menjadi "Tanah Perjanjian" bagi gereja TUHAN saat ini, yang sampai hari ini bahkan belum pernah kita langkahi.

Habakuk 2:14 berkata,
"Seluruh bumi harus dipenuhi dengan kemuliaan TUHAN seperti air yang menutupi lautan.".

Ini adalah visi besar dari TUHAN sendiri. Sayangnya kita sering menganggap ini tidak lebih dari isapan jempol atau utopia yang sulit untuk terjadi. Seharusnya kita melihat janji TUHAN ini sebagai satu janji yang secara aktif harus dihidupi dan dilakukan. Iman memainkan peranan penting dalam hal ini.

Lalu apakah TUHAN sebetulnya sedang menunggu umat-NYA untuk mengambil inisiatif, dimulai dengan sebuah Kegerakan Doa Global ?

Lantas apakah kita sebagai gereja - baik dalam Gerakan Doa serta pekerjaan misi - memiliki keyakinan bahwa visi TUHAN dalam Habakuk ini pasti terjadi di hari-hari sekarang ?

Janji yang sangat besar dan luar biasa ini terlihat seperti sebuah mutiara dengan kilauan sinarnya yang begitu mempesona.
Namun di sisi koin yang lain, indahnya kemilau mutiara ini pada kenyataannya lebih sering tertutupi oleh kabut dan kegelapan seperti yang dialami oleh Nabi Habakuk pada saat itu.
Dimana ketidakadilan, penyembahan berhala yang semakin membudaya, pemerkosaan hak-hak asasi manusia, kerakusan, kekerasan, kebrutalan, perang dan berbagai macam penghancuran lainnya.

Namun terlepas dari semua fakta tersebut, TUHAN terus mendorong kita untuk tetap percaya pada semua janji yang IA sendiri ucapkan.

Umat TUHAN akan melihat dan menyaksikan dengan kagum, bagaimana hal-hal luar biasa yang tidak masuk logika manusia, akan terjadi ketika TUHA sendiri yang bertindak menggenapi semua janji yang IA berikan.

Dalam masanya Nabi habakuk teguh berpegang pada janji ALLAH, meski situasi di sekitarnya begitu kacau-balau dan carut-marut - sebuah keadaan yang saat ini sedang kita hadapi juga.

Nabi Habakuk berperan sebagai seorang Pendoa Syaafaat dan berdoa membela bangsanya di hadapan TUHAN.

Ia berkata, : "TUHAN, aku telah mendengar segala kedahsyatanMU; aku berdiri dalam kekagumanku akan semua firman-MU; oh TUHAN, perbaharuilah semua janji-MU saat ini, supaya dunia tahu akan kebesaran anugerah-MU."

Semua yang saat ini terlibat dalam penyelenggaraan World Prayer Assembly (WPA) II pada tahun 2012 ini di Jakarta, memilki keyakinan yang terus bertumbuh bahwa :

World Prayer Assembly (WPA) II Tahun 2012 ini akan menjadi batu lompatan utama, untuk melihat janji ALLAH dalam Kitab Nabi Habakuk tergenapi.

Kami Percaya ada sebuah kebutuhan untuk kita bersatu dalam sebuah Kegerakan Doa Syafaat, serta Kegerakan Misi, di dalam setiap aspek kehidupan pada hari-hari ini. 

Kita harus berdoa dan bekerja sama dengan TUHAN untuk mewujudkan transformasi yata bagi bangsa dan negara kita masing-masing.

Kegerakan ini tentu saja memerlukan peran signifikan dari para pemimpin berbagai elemen Kristiani, untuk membawa pengaruh serta semangat dalam pemenuhan janji TUHAN.

Kita perlu juga menjalani apa yang terjadi pada zaman Nabi Habakuk. Nabi ini memberikan gereja TUHAN sebuah contoh dimana ia berdiri, bersiap, serta bersiaga penuh dalam doa ketika menanti apa yang akan TUHAN katakan (Habakuk 2:1).

Gereja TUHAN harus bisa mendengar suara TUHAN jika ingin transformasi benar-benar terjadi di tengah-tengah keluarga, gereja, bangsa dan bahkan dunia. Di tengah kekacauan sistem dunia saat sekarang ini satu-satunya cara untuk melihat kebaikan adalah : Peka dalam mendengar suara TUHAN, sebagai tuntunan dan acuan utama.

Kenapa kita memerlukan kepekaan ?
Jawabannya adalah karena kita perlu mengetahui strategi apa yang harus kita ambil dalam setiap tindakan nyata kehidupan. Hal ini terjadi ketika TUHAN sendiri menetapkan Paulus dan Barnabas sebagai utusan pemberita Injil (Kisah Para Rasul 13). Hal konkrit seperti inilah yang kita perlukan saat ini.

Apa yang terjadi di Kisah Para Rasul pasal 13 adalah, 
TUHAN mengambil inisiatif untuk memulai kegerakan penginjilan kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi, melalui visi yang diterima oleh 5 orang pemimpin saat itu lewat kesatuan dan kegerakan doa korporat. Hasilnya adalah Injil merambah ke seluruh bumi - termasuk Indonesia - sebelum kemudian mengubah sejarah perjalanan umat manusia.

Bayangkan ketika ada 5000 pemimpin, jemaat dan pendoa, bersatu hati dalam sebuah doa, persis seperti yang terjadi di Kisah Para Rasul 13 tersebut ?

Apakah mungkin TUHAN menggunakan World Prayer Assembly (WPA) II pada tahun 2012 ini sebagai salah satu katalisator, bersama dengan berbagai gerakan lainnya di dunia ini, untuk menggenapi janji-NYA dalam Habakuk 2:14, meskipun di tengah-tengah kekacauan dan ketidakjelasan yang menggerogoti semua sendi kehidupan dunia ?

A. T.Pierson merupan "suara" yang datang dari masa lalu. Namun suara itu tetap menjadi pendorong bagi kita hari ini untuk maju bertahan, percaya serta beriman dalam menerima janji bahwa : 

Kemuliaan TUHAN akan memenuhi bumi seperti air yang menutupi lautan.

Mari kita merebut semua warisan TUHAN untuk gereja-NYA.

Layangkanlah pandangan kita ke timur, barat, utara dan selatan, di mana TUHAN sendiri berkata, : 

"Semua yang kamu lihat, akan AKU berikan menjadi milik kepunyaanmu." (Kejadian 13:15).

TUHAN berkata kepada Nabi Habakuk untuk "Melihat bangsa-bangsa.", yang ada pada zamannya, kemudian menyaksikan bagaimana TUHAN melakukan keajaiban.

Apa yang saat ini sedang terjadi - pergolakan di negara-negara kawasan benua Afrika Utara dan juga Timur Tengah - merupakan sebuah contoh bagaimana TUHAN sedang mempersiapkan karya-NYA yang ajaib.
Para pemimpin gereja berserta pendoa syafaat dari banyak negara telah mengunjungi wilayah-wilayah tersebut memiliki banyak kesaksian.

Umat TUHAN di kedua wilayah ini bercerita bagaimana TUHAN secara ajaib mulai menjawab doa-doa yang telah dinaikkan sejak jangka waktu yang sangat lama.

Seorang sahabat, secara profetis berkata seperti ini kepada saya : 
"World Prayer Assembly (WPA) II tahun 2012 ini ditetapkan oleh TUHAN sebagai "Yerusalem", sebuah Pentakosta dimana ROH KUDUS tercurah di atas gerejaNYA. Demikian juga ROH KUDUS akan dicurahkan dengan limpah pada World Prayer Assembly (WPA) II tahun 2012 ini, ketika para pemimpin dan jemaat berkumpul bersama dalam sebuah doa syafaat kepada TUHAN. Seperti ada tertulis dalam kitab Yoel 2:28-32, demikian pula kegerakan kuasa TUHAN akan terjadi lewat pertemuan ini. Tembok-tembok akan diruntuhkan, batasan-batasan akan diterobos, serta semua pertahanan musuh akan dihancurkan lewat kegerakan doa ini. Semua yang bisa digoncangkan akan digoncang dengan dahsyat. Malaikat-malaikat perang Surgawi akan mengobarkan pertempuran melawan penghulu-penghulu, kuasa kegelapan dan semua antek-anteknya. TUHAN sendiri yang akan mulai menghakini berhala-berhala dunia, kesombongan yang mencoba untuk menjadi lebih dari pada TUHAN akan hancur. Sementara TUHAN bekerja melawan iblis, IA dalam waktu yang sama akan mencurahkan ROH KUDUS dengan limpahnya atas segala kaum dan bangsa. Jutaan orang akan datang kepada KRISTUS, negara demi negara akan membuka pintu gerbang mereka untuk Injil masuk dan kebangunan rohani terjadi !"

Indonesia sedang menggelliat. Setelah mengalami sakit bersalin, Indonesia siap untuk melahirkan sebuah kegerakan besar dalam sejarah umat manusia. Sungguh, Indonesia memiliki begitu banyak hal yang harus dibagikan ke negara-negara lain di seluruh dunia. Kerinduan yang begitu dalam dari umat TUHAN di negei yang begitu indah ini, akan menjadi berkat bagi bangsa-bagsa.

Penganiayaan terbukti tidak bisa mematahkan semangat anak-anak TUHAN di Indonesia. Ini adalah kesaksian hidup yang akan menghasilkan kegerakan luar biasa dalam penginjilan.

Gereja-gereja TUHAN Indonesia telah memberi contoh kerpada seluruh dunia, ketika terus berusaha merangkul dan mengasihi mereka yang menganiaya umat TUHAN. Luar Biasa !

Dukungan doa dari seluruh umat TUHAN mutlak diperlukan dalam pertemuan World Prayer Assembly (WPA) II tahun 2012 ini.. Lebih dari itu, partisipasi aktif akan menjadi suntikan berharga suksesnya gerakan ini dan di atas segalanya nama TUHAN YESUS KRISTUSlah yang pantas untuk menerima pujian, hormat, serta kemuliaan. Halleluyah !

Tertanda :
JOHN ROBB
International Prayer Center (IPC) Chairman


Official website : www.worldprayerassembly.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar